Sebagai Orang Tua Harus Punya Sifat T.I.T.I.P
TITIP
Oleh K.H. Hasan Abdullah Sahal
“Jadi wali santri itu harus punya 5 sifat dan sikap, yaitu T.I.T.I.P.”
1.Tega
Harus tega… harus tega… harus tega… harus percaya kalau di pesantren anakmu itu dididik bukan dibuang. Harus tega, karena pesantren adalah medan pendidikan dan perjuangan.
2.Ikhlas
Harus ikhlas…harus sadar kalau anakmu itu tidak akan dibiarkan terlantar… harus ikhlas anakmu dididik, dilatih, ditempa, diurus, ditugaskan, disuruh hafalan, dan sebagainya… kalau tidak ikhlas melihat anakmu dididik atau ditempa atau diberi tugas oleh pesantren dengan berbagai tempaan / penugasaan/ pendidikan…maka, silahkan diambil anakmu sekarang juga..!
3.Tawakkal
Setelah itu serahkan sama Allah. Berdoalah! Karena pesantren bukan tukang sulap, yang bisa merubah begitu saja santri-santrinya… maka berdoalah…serahkan hasil dari semua ikhtiar insani kepada Allah Ta’ala.
4.Ikhtiar
Dana dan do’a. Ini adalah kewajiban. Ini adalah Amanat yang harus kita tunaikan untuk ananda yang tengah berjuang menempa diri, menata hati, menimba ilmu guna menjadi mundzirul qoum saat kembali ke tengah-tengah ummat.
5.Percaya
Percayalah bahwa anakmu ini dibina, betul-betul DIBINA. Apa yang mereka dapatkan disini adalah bentuk pembinaan. Jadi kalau melihat anak-anakmu diperlakukan bagaimanapun, percayalah itu adalah bentuk pembinaan. Itu adalah pendidikan. Maka harus percaya 100% terhadap Pondok dan kurikulum pendidikannya, tidak boleh setengah-setengah kepercayaannya. Kuatkan jiwa anakmu saat dia datang mengadu padamu akan permasalahannya… Jadilah orang tua yang bijak, bukan justru menyalahkan pesantren.
Jadi, jangan SALAH PAHAM !
Jangan SALAH SIKAP !
Jangan SALAH PERSEPSI !
Anak-anakmu itu sedang beribadah dengan menuntut ilmu. Kuatkan hatinya, kuatkan mentalnya !
Mereka selalu diajarkan untuk mendoakan ibu-bapaknya. Doa anandalah yang kelak akan kita rindukan saat badan sudah di kalang tanah…
Mereka pergi untuk kembali… Lebih baik kamu menangis sekarang karena berpisah sementara dengan anakmu yang mondok, dari pada kelak di hari tuamu kamu menangisi anak-anakmu karena mereka tidak paham agama (hanya mengejar dunia, lupa berbakti kepada orang tua, rebutan harta, dan lain sebagainya…)
Jenguklah anak-anakmu yang menuntut ilmu di pesantren jarang-jarang agar CINTA makin berkembang.