Lelah yang Lillah

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه
قال الله تعالى فى كتابه الكريم، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
وقال تعالى، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ

وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا   .
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحِسَانِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ  .أَمَّا بَعْدُ،   .

 

Para pembaca rahimakumullah…

Puji syukur selalu kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa ta’ala . Karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya lah kita dapat menunaikan tugas dan kewajiban kita sebagai seorang hamba. Dengan rahmat-Nya pula, kita dapat menulis dan membaca tulisan ini tanpa suatu kurang apapun.

Shalawat dan salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita, nabi Muhammad ﷺ. Kepada keluarganya, sahabatnya dan para pengikutnya yang selalu meneladani sunnahnya hingga hari akhir.

Melalui postingan ini, kami wasiatkan kepada diri kami khususnya dan para jamaah pada umumnya. Marilah kita tingkatkan kualitas dan kuantitas takwa kita kepada Allah. Yaitu, dengan cara meningkatkan amal ibadah yang dikerjakan dengan penuh keihlasan, dengan penuh rasa takut, dan dengan penuh harapan hanya kepada Allah. Semoga, takwa tersebut dapat menjadi bekal terbaik untuk menuju kehidupan akhirat kita. Dapat menjadi penerang di gelapnya alam barzakh. Dan, dapat menolong kita di hari akhir kelak. Amin ya rabbal ‘alamin.

Para pembaca rahimakumullah..

Kita adalah pemeran utama dalam kisah hidup ini. Tidak ada pemeran pengganti. Kita sendirilah yang harus menjalaninya dengan segala lelah, gelisah, sakit dan bahagia… pernahkah kita merasakan semua hal yang kita kerjakan rasanya sia-sia saja? Badan lelah, pikiran penat, ditambah lagi hati yang gelisah. Kita yang setiap hari, pagi siang malam belajar dan terus belajar, di maskan, di masjid, di kelas.. susah payah menghafal, terkadang bosan ,ngantuk tak tertahankan, begitu pula yang bekerja.. semua energi sudah kita kerahkan, keringat dan air mata tak jarang kita tumpahkan, tenaga, harta, waktu dan fikiran sudah tak terhitung yang kita korbankaan,, tetapi sejauh ini masih saja seakan-akan tidak mendapatkan hasil seperti apa yang kita inginkan. Ada apa sebenarnya dengan hidup yang kita jalani? Bisa jadi kita sudah kehilangan arah hidup, sekedar mengalir begitu saja – ya entah nanti apa yang akan terjadi dan berakhir bagaimana.. yang penting jalani saja.

Meskipun secara fisik ,penampilaan kita gagah, rupawan, menarik tetapi sejatinya di dalam diri kita begitu rapuh. Tanpa kita sadari kita hanya seperti sebuah mesin yang terus menerus bekerja tanpa henti, tanpa hati. Bisa jadi kita mengaku memiliki Tuhan, tetapi kita tidak pernah merasakan kehadiran Tuhan. Astaghfirullah…

Kita ingat kembali firman Allah yang berbunyi…. ta’awudz

قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِيْنَ أَعْمَٰلًا ﴿ ﴾ الَّذِيْنَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فىِ الْحَيَوٰةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعاً ﴿ ﴾

“Katakanlah, ‘Apakah ingin Kami beritahukan kepada kalian tentang orang-orang yang perbuatan-perbuatannya paling merugi?’. (Mereka itu) orang yang usahanya sia-sia dalam kehidupan dunia ini, sedang mereka menyangka bahwa mereka itu berbuat sebaik-baiknya.” (QS: Al-Kahfi Ayat 103-104)

Jama’ah shalat jumu’ah rahimakumullah

Mari bersama-sama kita kembali kepada Allah, kembali pada aturan Allah. Perbarui niat kita, ikhlaskan hati, jiwa raga kita untuk menggapai ridho Allah. Kita harus menyadari bahwa waktu hidup kita di dunia ini terbatas. Maka… yang pertama, pastikan hidup kita ini TER_ARAH agar segala aktivitas kita memberikan dampak positif bagi urusan kita di dunia dan lebih-lebih untuk akhirat kita.

Yang kedua, Kita upayaakan di dunia ini agar selalu berbuah BER_KAH. Yaitu bertambahnya kebaikan pada diri kita, tumbuh keinginan untuk terus menerus beramal shalih, meningkatkan kualitas iman kita dan selalu terjaga baik hubungan kita kepada Allah.

Yang ketiga, hendaknya kita mengupayakan dengan sekuat tenaga agar hidup kita pun bisa berbuah MASLAHAH. Keberkahan hidup kita dapat dinikmati oleh orang-orang di sekitar kita sehingga akan terlahir suatu pemahaman bahwa hidup yang sukses, hidup yang berhasil adalah hidup yang apabila kehadiran kita mampu memberikan manfaat kepada banyak orang.

Yang terakhir, kesemuanya itu akan mudah untuk dicapai bila sedari awal sudah kita niatkan, berniat dan bertekad untuk LILLAH… Kembali kepada Allah, Kembali pada aturan Allah. Sehingga apa-apa yang Allah sukai, harusnya  kita sukai. Apa-apa yang Allah benci, kita pun juga harus membencinya. ..

Kita sebagai orang yang beriman dan bertaqwa, harus yakin seyakin-yakinnya bahwa semua hal yang terjadi dalam hidup kita adalah atas kehendak ALLAH SWT. Maka tidak perlu ada rasa gelisah soal rezeki, tidak resah tentang masa depan kita nanti, tidak takut lagi menghadapi kematian. Kita tawakal kepada Allah. Selain itu, Bukankah dengan mengingat Allah hati kita akan tenang?? Sebagaimana dalam firmannya..

الَّذِيْنَ ءَامَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِاللَّهِ – أَلاَبِذِكْرِاللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ .

yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah.. hati menjadi tentram.” QS. Ar-Ra’d : 28

Jama’ah shalat jumu’ah rahimakumullah..

Oleh sebab itu, niatkan segala aktivitas kita sungguh-sungguh ikhlas, penuh keikhlasan hanya mengharap ridho Allah SWT. Semoga aktivitas kita tidak sia-sia, semua lelah kita bisa berbuah bahagia, tidak untuk kita sendiri tetapi juga bisa dirasakan kebahagiaan itu oleh orang-orang terdekat kita. Semoga Allah senantiasa membimbing kita agar LELAH KITA MENJADI TERARAH, LELAH YANG BERKAH, LELAH YANG MENJADI LILLAH, DAN LELAH YANG MENJADI MASLAHAH SEHINGGA KITA BENAR-BENAR HIDUP YANG LILLAH..

أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم